Rabu, 25 Maret 2015

LHD Misrtal Class Untuk Indonesia?/




Peluang Mistral Class Untuk Indonesia

Seiring kebangkitan ekonomi dan militer Russia pasca runtuhnya unisoviet membuat angkatan bersenjata russia perlu melakukan perubahan karena kebanyakan senjata-senjata militer russia saat ini msh menggunakan teknologi era soviet.Kali ini kita akan membahas khusus mengenai rencana REFORMASI angkatan laut russia.Dalam pembuatan kapal permukaan memang russia sedikit ketinggalan teknologi dengan Amerika atau Eropa,Sehingga ada beberapa kapal perang permukaan yang harus ekspor.Salah satunya adalah pemesanan 4 LHD MISTRAL CLASS kepada perancis.

Tepatnya pada bulan juni 2011 pihak russia melakukan teken kontrak dengan perancis dalam pengadaan 4 LHD mistral class dengan total  nilai kontrak sebesar USD1,7 miliar dollar dimana 2 akan dibangun di perancis dan 2 sisanya akan dibangun di  russia.Memang skema pembelian ini disebut dengan skema TOT(Tranfers of tecnologi).Teken kontrak ini bukan berarti tanpa halangan dan kecaman,pihak Amerika dan uni eropa telah mengecam pengadaan LHD ini untuk russia.Tapi dengan melihat industry perkapalan perancis yang hampir bangkrut membuat perancis enggan untuk menolak tawaran ini dan perancis pun mengambil sikap tetap akan menerima proyek ini.

   Dan akhirnya kapal pertama pun selesai dan diluncurkan pada oktober 2014 lalu dan rencana diserahkan ke russia pada tahun 2015.Sedangkan kapal kedua masih dalam tahap pengerjaan.
Tapi dengan munculnya krisi di ukraina dimana pihak barat(nato) dan amerika yang menuduh russia adalah dalang dari kerusuhan,maka pihak barat dan amerika melakukan embargo dari semua segi termasuk militer,ekonomi,dan lain-lain.Karena perancis adalah merupakan anggota nato maka mau tidak mau perancis juga harus ikut mengembargo russia termasuk proyek LHD MISTRAL CLASS ini.Tapi perancis juga tiak mau ambil resiko karena tentu jika kapal batal dikirimkan perancis akan kena denda dan harus mengembalikan semua uang yang sudah diberikan russia.Perancis pun tidak sanggup mengembalikan semua uang itu.Sedangkan negara2 eropa tidak ada dana untuk take over pembelian LHD ini.perancis pun berniat tetap mengirimkan kapal ini ke russia.Tapi Amerika dan nato dengan keras menekan perancis untuk menyetop pengiriman ini mau tidak mau perancis pun akhirnya menunda/membatalkan pengiriman kapal pertama ini.Mungkin sambil mencari pembeli baru untuk pengembalian dana ke rusia.

Nah kesempatan inilah yang harus diambil pihak indonesia.Kita dulu juga pernah dapat 3 kapal perang dengan harga miring dari bae system inggris.Kri bungtomo,kri usman dan kri karel sasuit tubun harun adalah kapal patroli lepas pantai berjenis korvet yang dibeli pada tahun 2012 dari bae system inggris dengan hanya seharga 700 juta  dollar.ketiga kapal ini dulunya adalah pesanan brunai dimana awal kontrak ditandatangani pada tahun 199.kapal pertama dan kedua selesai pada tahun 2001 dan kapal ketiga pada tahun 2002.Rencana akan diserahterimakan ke pihak brunai pada tahun 2007,tapi tiba iba brunai membatalkan kontrak tersebut dengan alasan kekurangan personil.Bagai oase di tengah gurun,Indonesia pun tidak mau melewatkan kesempatan ini.Dan indonesia akhirnya sah membeli ketiga kapal ini pada tahun 2012 hanya dengan harga 700 juta dollar.Sangatlah murah untuk kapal secanggih ini.

Mari kita kembali ke topik.
Di saat Tni sedang giat2nya melakukan peremajaan alutsista,sangat mugkin Tni akan mengakuisisi Mistral class yang tak bertuan ini.Dengan Aanggaran pertahan sebesar 100T untuk 5 tahun kedepan,sangatlah sanggup untuk membeli 1 buah LHD MISTRAL ini.Dengan melihat spesifikasi LHD ini pihak TNI pastilah tergiur untuk sesegera memilikinya.LHD ini dapat membawa 16 helikopter,70 kendaraan lapis baja termasuk tank,mampu membawa 450-900 personil,terdapat 6 landasan helipad diburitan,dan mampu untuk mendukung misi kemanusiaan yaitu mampu menjadi rumahsakit apung yang dapat melayani 25.000 orang,Sangat mengiurkan bukan????

Dengan panjang 199m,lebar 32m dan tinggi 6,3m membuat kapal ini terlihat gagah dan bongsor.Juga terdapat senjata anti serangan udara untuk pertahanan yaitu;
-2xsimbad system
-4x12,7mm MH-HB browning machineguns



Kita semua pasti berharap perancis akan mengagalkan pengiriman ke russia dan pihak indonesia akan mengakuisisi LHD mistral class ini.AMINNNN.........

Minggu, 22 Maret 2015

Spesifikasi Sukhoi Su-35 TNI-AU

http://www.ausairpower.net/VVS/Su-35S-KnAAPO-2P-1S.jpg

Indonesia Pilih Sukhoi Su35 Dari Russia

Rencana penggantian pesawat f5 tiger TNI AU akhirnya menemui hasil yang cerah dimana pihak tni au selaku user dan menteri pertahanan selaku pemasok dana sepakat memilih su35 sebagai pengganti jet tempur f5 tiger yang sudah usang.Bagaimana tidak,beberapa kandidat lainya dari perusahaan perusahaan besar industry penerbangan lainya ikut meramaikan persaingan dalam pengadaan pesawat pengganti f5 seperti Boeing(Amerika),Eurofigher (Inggris),dan Saab group (Swedia) serta kandidat terpilih Sukhoi(Russia).Mereka pun tak segan-segan menawarkan produk nomor satu mereka seperti f16 block 60,f18 super hornet,Eurofigher typoon,Jas greepen,dan Sukhoi su35.Pihak TNI AU sebelumnya juga memberi persyaratan bahwa jet tempur yang mereka butuhkan adalah merupakan heavy figher,multirole figher,minimal generasi 4+,mampu melaksanakan berbagai misi dan punya efek detterent bagi kawasan tidak lupa juga TOT(tranfers of tecnology) jadi syarat utama.

Mari kita lihat lebih dekat mengenai jet tempur su35 yang akan menjadi hulubalang negeri indonesia ini.Sukhoi su35 adalah pengembangan dari su27sm dimana prototype terbang perdana pada mei 1988 dan februari 2008 dengan tempat duduk kursi tunggal.Karena pesawat ini dirancang lebih baik dari pendahulunya yaitu su27sm dari segi teknologi maupun senjatanya maka su35 bisa disebut pesawat generasi 4++ .Hanya fitur siluman saja yang tidak menempel di jet tempur ini.Su35 dilengkapi dengan fitur-fitur terbaru dari pendahulunya seperti sudah m enggunakan radar irbis e yang dapat menjangkau 400km,enggunakan sistem fly-by-fire new digital pada avionik nya,radar multi mode baru dan detektor infra merah.Peningkatan kemampuan juga diadopsikan dengan menggunakan canard serta dilengkapi dengan TVC(thrust victoring nozzle )sehingga mesin lebih bertenaga,lincah,dan mampu melakukan manuve-manuver yang ekstrim.
Mesin 117S powerplant


TVC




Dibawah ini adalah spesifikasi dari Sukhoi Su35:
-mesin 2x saturn 117s with TVC
 >dorongan kering                      :8.800 kgf
 >dorongan dengan after bunner:14.500 kgf/masing-masing
-kinerja:
 >kec.maks         :2,25 mach(2390km/jam)
 > daya jelajah    :3.600km
 >ferry range       : 4.500km+tangki cadangan
 >max ketinggian:>45.000m

Lebih lengkapnya lihat tabel dibawah ini:



Su-35 basic specifications
Take-off weight, kg:

normal (2 x RVV-AE + 2 x R-73E)
25,300

maximal
34,500
By-pass turbojet engine:

number, pcs
2

thrust, kg
14,500
Maximal fuel load in internal fuel tanks, kg11,500
Maximal combat load, kg8,000
Ceiling, km18
Range with maximal fuel load, km:

Н=0, М=0.7
1,580

Нcr, М cr
3,600
Ferry range:4,500

with 2 х PTB-2000 external tanks, km
Acceleration time at H=1,000 m and fuel bingo 50% of the standard capacity, sec:

from 600 km/h to 1,100 km/h
13.8

from 1,100 km/h to 1,300 km/h
8.0
Maximal rate of climb (Н=1,000 m), m/sec>280
Maximal airspeed :

H=200 m, km/h
1,400

H=11,000 m , M
2.25
Maximal g-load, g9
Take-off run in "full afterburning" mode with standard take-off weight, m400-450
Landing roll on concrete runway in braking mode with brake parachute and wheel brakes use, with standard landing weight, m650
Length, m21.9
Height, m5.9
Wing span, m15.3


Kalau dilihat dari persenjataan yang mampu dibawa,Sukhoi Su35 ini cukup bisa menggetarkan lawannya dimana terdapat 12 cantelan di kedua sayap ataupu dibawah body pesawat.Dibawah ini adalah senjata-senjata yang dapat diaplikasikan di su35:

-1x30mm canon internal 150 putaran/menit
-Rudal vympel R-73,R-27,R-77 air to air missile
-Rudal Kh-31,Kh-31a,Kh-31p,Kh-35,Kh-59,Kh-29,Kh-29t dan Kh-29L
-Bom berpemandu laser KAB-500,1500 dan LGB-250
-750 bom bodoh
-Roket s-25,s-250,s-8 dan s-13



Sukhoi su35 dengan rudal KAB-1500L dan KH-35UE


 Rudal R-73

Rudal R-77


Itulah beberapa spesifikasi avionik dan senjata yang terdapat pada jet tempur su35 yang akan menjadi penjaga udara NKRI.Kita berdoa saja semoga tidak ada halangan dalam rencana pembelian Alutsista ini.Dan semoga pemerintah juga terhindar dari tekanan pihak manapun yang ingin membatalkan pembelian ini.JAYALAH INDONESIAKU,,,,,,

Jumat, 20 Maret 2015

frigate talwar class russia

Talwar Class Guided Missile Frigate, India




Key Data


The new frigates will be armed with eight BrahMos supersonic cruise missiles
The Talwar-Class guided missile frigate is a modified Krivak III-Class frigate in service with the Indian Navy. Built by Baltiysky Zavod, the frigate supports naval forces during air, surface and sub-surface missions. It is also used to detect and destroy enemy submarines and other surface ships.
"In July 2006 the Indian Government signed a $1.6bn contract with Yantar shipyard for an additional three frigates."
The first and second frigates in the class, the INS Talwar and INS Trishul, were commissioned in June 2003. The INS Tabar was commissioned in April 2004.
In July 2006 the Indian Government signed a $1.6bn contract with Yantar shipyard for an additional three frigates.
The first of three frigates, INS Teg (F45), was launched in November 2009 and delivered to the Indian Navy in April 2012. INS Tarkash (F46), the second, was floated out in June 2010 and delivered in November 2012. The last frigate, INS Trikand (F50), was launched in May 2011 and delivered in June 2013.
The new frigates are armed with eight BrahMos supersonic cruise missiles instead of 3M-54E Klub-N anti-ship missiles.

Design of the Indian Navy's frigate

The Talwar was designed by the Severnoye Design Bureau. The topside and hull sections were redesigned to reduce radar cross-section, electromagnetic, acoustic and infrared signatures. The hull features an outward flare and the superstructure features a tumblehome angle. The design also incorporates stealth technologies.

Trebovaniye-M control system

The Talwar is fitted with a Trebovaniye-M combat information and control system. The system integrates eight T-171 full-colour operator workstations and three central T-162 servers. It manages and controls all weapons on board, develops combat missions depending on the situation analysis and transfers the data to the weapon systems.

Missiles onboard the Talwar-Class frigate

The frigate is armed with an eight-cell 3S14E vertical missile launcher for 3M-54E Klub-N anti-ship missiles. The three-stage missile uses active radar guidance. The Klub-N reaches Mach 2.9 in the terminal stage and has a maximum range of 220km.
The ship is also equipped with a Shtil-1 medium-range surface-to-air missile system. The system can launch SA-N-12 surface-to-air missiles through a 3S-90 missile launcher. A total of 24 missiles are accommodated in a magazine located below deck. The SA-N-12s have a range of 45km and use inertial guidance and semi-active radar homing. In the future, the frigate may be also fitted with Igla-1E portable air defence missiles.

Weapons and ASW capabilities

The vessel's main gun is a forward-fitted AK-190. The 100mm gun incorporates stealth technology to reduce the radar signature of the ship. It has a firing rate of 60 rounds a minute and can engage targets within a range of 15.2km.
The Talwar is also fitted with two Kashtan Air Defence close-in weapon systems. Each system includes two GSh-30k 30mm Gatling guns and two SA-N-11 surface-to-air missile clusters.
The frigate is fitted with two twin 533mm DTA-53-11356 fixed torpedo tube launchers firing SET-65E / 53-65KE torpedoes. A 12 barrel RBU-6000 anti-submarine warfare rocket can fire 212mm 90R ASW rocket or RGB-60 depth charges.

Countermeasure systems

The ship's countermeasures package includes a TK-25E-5 integrated electronic warfare suite. The system features an electronic support measures system, consisting of antenna arrays and a multimode jammer. The PK-10 ship-borne decoy dispensing system provides soft-kill defence capability. The system includes four KT-216 decoy launchers and remote control console.

Aircraft hangar and sensors / radars

The Talwar has a helicopter deck and a hangar to allow the operations of a Ka-28 Helix-A ASW helicopter or a Ka-31 Helix-B airborne early warning helicopter. The helicopters are equipped with over-the-horizon radar systems to detect targets at long ranges. The helideck can also support the naval variant of the HAL Dhruv.
"The Talwar is also fitted with two Kashtan Air Defence close-in weapon systems."
The ship's surface search radar is a 3Ts-25E Garpun-B radar operating at I-band frequency. It uses active and passive channels for long-range surface target designation. A MR-212 / 201-1 navigation radar and a Kelvin Hughes Nucleus-2 6000A radar are installed for short-range navigation and surface surveillance.
The frigate is also equipped with a Ladoga-ME-11356 inertial navigation and stabilisation suite developed by Elektropribor. The Fregat M2EM 3D circular scan radar provides target indication to the Shtil-1 missile system.
The Ratep JSC 5P-10E Puma fire control system integrates a phased array and target tracking radar.

Propulsion of the Indian guided missile frigate

Talwar-Class frigates are equipped with combined gas turbine and gas turbine propulsion systems. The M7N.1E gas turbine plant includes two DS-71 cruise turbines and two DT-59 boost turbines.
The turbines are connected to two shafts through two RO58 single-speed reduction gearboxes. Four Wartsila WCM-1000 generators and Kirloskar gen sets provide electricity for the vessel.

Global Naval Surface Combatants and Warfare Systems Market 2011-2021
This project forms part of our recent analysis and forecasts of the global Naval Surface Combatants and Warfare Systems market available from our business information platform Strategic Defence Intelligence. For more information click here or contact us: EMEA: +44 20 7936 6783; Americas: +1 415 439 4914; Asia Pacific: +61 2 9947 9709 or via email.

Related content


Jamaran / Mowj Class Multi-Purpose Guided Missile Frigate, Iran

Jamaran is the first indigenously built Mowj Class multi-purpose guided missile frigate of the Imperial Iranian Navy.

Naresuan Class Guided-Missile Frigates, Thailand

Naresuan Class guided-missile frigates were built by the China State Shipbuilding Corporation, Shanghai, for the Royal Thai Navy.

MBT armata russian army

http://img.rt.com/files/news/39/37/b0/00/armata-tracked-armored-platform.si.jpg

Russia’s new Armata tank on Army 2015 shopping list

Published time: February 21, 2015 14:43
Edited time: February 22, 2015 16:12
Screenshot from youtube.com video
Screenshot from youtube.com video
14.7K1.5K
Russian troops are receiving beta versions of a future armored tracked platform that could usher in the 5th generation conventional land tank, heavy APC, artillery and missile launcher and possibly fully robotic assault armored vehicle.
After five years of development, the Uralvagonzavod Research and Production Corporation has finalized manufacture of the first batch of Armata tanks and heavy personnel carriers. They have been included in Russia’s 2015 defense order, TASS said.
Reportedly, 20 units have already been manufactured and issued to troops for hands-on training.
The exact characteristics and appearance of the platform remain classified, though this might soon change as the new vehicles are on the verge of taking part in the Victory Day Parade on Red Square, May 9 this year.
A better chance to see these innovative battle vehicles of the future might be given to experts and public alike during Russia Arms Expo 2015 (September 9-12, Nizhniy Tagil).
Screenshot from youtube.com video
Screenshot from youtube.com video

Mark this name: Armata

The new Armata armored tracked platform has reportedly combined and assimilated all the last decade’s major developments and innovations in battle vehicle design and construction.
The platform’s chief tank (T-14) sports an unmanned remotely controlled turret armed with a brand new 125 mm 2A82-1M smoothbore cannon. Its muzzle energy is greater than one of the world’s previously considered best cannons: the German Leopard-2 Rheinmetall 120 mm gun.
The 125 mm gun has 15-20 percent improved accuracy and its rolling fire angular dispersion has improved 1.7 times.

According to Russian media, the Armata tank might also come with a specially developed 152 mm gun, the most powerful ever cannon to be mounted on a main battle tank.
The tank’s turret will also carry a 30 mm sub-caliber ranging gun to deal with various targets, including low-flying aerial targets, such as attack planes and helicopters.
A 12.5 mm turret-mounted heavy machine gun is reportedly capable of taking out incoming projectiles, such as anti-tank missiles. It’s capable of neutralizing shells approaching at speeds of up to 3,000 meters per second.
The tank’s crew is securely enclosed in a multi-layer armored capsule separated from the ammunition container. The vehicle is fully computerized and only needs two servicemen to operate it. Each can also deploy the tank’s weapon systems.
The tank’s targeting is reportedly done with an active-phased array antenna and a large variety of other sensors.
The Armata platform allegedly has a fully mechanized electric transmission, powered by a 1,200 HP diesel engine. For greater efficiency, maintenance and repair schedules have been extended.
Within its blueprint, the Armata armored vehicle has the potential to evolve into a fully robotic battle vehicle.
According to preliminary estimates, 2,300 units are required for the Russian army.

Senin, 16 Maret 2015

MENHAN DAN TNI SEPAKAT BELI SU35

Tni Dan Menhan Sepakat Beli SU35

TNI dan Kemhan Sepakat Beli Pesawat Sukoi Generasi Kelima
JAKARTA - TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pesawat F-5 yang sudah tidak laik terbang.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyampaikan, keputusan pembelian pesawat tempur tersebut melalui proses yang panjang. Prosesnyawa diawali pembicaraan antara Pemerintah Indonesia dengan Rusia dan dilanjutkan antara Kemhan kedua negara tersebut.
“Itu sudah menjadi pilihan bersama antara TNI dengan Kemhan dan sudah menjadi kesepakatan,” ujar Moeldoko usai mengikuti kegiatan TNI Mendengar dengan tema Ketahanan di Bidang Energi dengan Berbagai Permasalahan dan Solusinya di Aula Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (12/3/2015).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad Basya menambahkan, pesawat tempur Su-35 menjadi pilihan untuk melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU dalam rangka memperkuat pertahanan udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, pengadaan pesawat tersebut sudah melewati beberapa tahapan.
“Iya, jadi di TNI itu ada proses namanya Dewan Penentu dan Pengadaan (Wantuada) yang berada diangkatan, kemudian ada Dewan Kebijakan Penentuan Alut dan Alutsista (Wanjaktu) di Mabes TNI. Hasil Wantuada itu dikombinasikan ke Mabes TNI menjadi Wanjaktu agar menjadi interoperabilitas,” jelas Fuad.
Lanjutnya, hasil Wanjaktu kemudian TNI memilih pesawat Sukhoi-35 itulah disepakati. Tahapan berikutnya Kemhan akan menjalankan proses administrasinya.
“Proses itu (pengadaan) tinggal Menhan. Cepat lambatnya tergantung Menhan, sebab proses adminitrasinya di mereka. Kita inginnya secepat mungkin, karena F-5 sudah harus diganti,” terangnya.
Disinggung berapa jumlah pesawat tempur Su-35 akan diadakan pada tahap pertama tersebut, Fuad mengaku belum bisa menyebutkan.
“Saya enggak tahu persis jumlahnya tapi, yang jelas kita akan ganti secara bertahap dan itu sampai 2024 berakkhirnya minimum essential force (MEF) semua itu sudah hadir,” tukasnya.
SU-35 merupakan pesawat tempur terkuat buatan negeri yang dijuluki Beruang Merah. Pesawat bermesin ganda ini dianggap sebagai pesawat generasi kelima, karena kelebihan yang dimilikinya.
Pesawat turunan dari Su-27 ini mampu melakukan manuver yang tidak dimiliki pesawat tempur lainnya seperti, berhenti seketika di udara, mampu terbang cepat di ketinggian dan bisa membawa banyak rudal udara ke udara.
Pesawat dengan tempat duduk tunggal ini juga dilengkapi sistem avionik canggih dan memiliki kecepatan supersonik sekitar mach 1,5 yakni dua kali kecepatan suara dan dianggap mampu melampaui pesawat tempur siluman generasi kelima F-22 Raptor buatan Amerika Serikat.

Selasa, 10 Maret 2015

POROS JAKARTA PEKING

INDONESIA>><<RUSSIA
Poros Jakarta-Moskow, bukti Rusia ingin jadi sahabat RI
Jarak antara Moskow ke DKI Jakarta mencapai 9.306 kilometer. Selain jauh, iklim dan budaya dua ibu kota negara ini sangat berbeda. Tapi dalam waktu dekat akan terbentuk poros Jakarta-Moskow, digagas oleh kedua pemerintah daerah.
Suratan takdir membawa dua bangsa ini menjadi dekat. Dulu, Uni Soviet merupakan salah satu anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengecam agresi militer Belanda pertama pada 1948.
Sesaat setelah Republik Indonesia merdeka, Soviet memberi dukungan. Menteri Luar Negeri Soviet Andrei Vyshinsky mengucapkan selamat atas lahirnya negara baru di Tanah Air.
Indonesia lantas berinsiatif membuka komunikasi, melalui telegram yang dikirim Wakil Presiden Muhammad Hatta. Negara komunis yang nantinya menjadi Federasi Rusia itu secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan negara muda di khatulistiwa ini mulai 3 Februari 1950. Selama era Presiden Soekarno, hubungan RI-Soviet mengalami masa bulan madu.
Pada 1956-1960, Indonesia memperoleh banyak dukungan dalam bidang militer dan ekonomi dari negara komunis tersebut. Soviet menyokong terbentuknya Rumah Sakit Persahabatan di Jakarta hingga menghibahkan beberapa teknologi untuk pembangunan reaktor nuklir Serpong. Belum termasuk dukungan alutsista senilai USD 2,5 miliar berupa Kapal Perang tipe Sverdlov, 12 kapal selam kelas Whiskey, 20 pesawat pemburu supersonic MiG-21 Fishbed, maupun 30 unit pesawat MiG-15. Semuanya digunakan Indonesia saat menggelar operasi Trikora merebut Papua dari pendudukan Belanda.
Sebaliknya, warga Rusia gandrung dengan budaya Indonesia. Selama era Presiden Soekarno, lima kampus di Soviet membuka jurusan Sastra Indonesia. Cukup banyak pakar budaya Indonesia lahir berkat jurusan tersebut, misalnya Profesor Alexey Durgov. Musik gamelan serta bermacam tari-tarian dari Tanah Air masih dipelajari oleh warga Rusia sampai sekarang.
Konon, pejabat Politibiro Partai Komunis Soviet sangat menggemari pepaya, buah tropis khas yang tumbuh di Indonesia. Buah ini sering jadi menu resmi jamuan negara. Termasuk saat Perdana Menteri Nikita Kruschev melawat ke Jakarta pada Februari 1960.
Namun hubungan kedua negara renggang setelah gestok 1965. Orde Baru cukup paranoid dengan segala macam hal berbau komunis. Soviet sempat disebut-sebut terlibat menggerakkan beberapa faksi TNI menggulingkan Soekarno. Kedekatan Bung Karno dengan Soviet pun dituding sebagai bagian dari Perang Dingin. Tanpa gestok, Indonesia dinilai akan berpaling sepenuhnya dari Blok Barat pimpinan Amerika Serikat. Beruntung, hubungan diplomatik antara kedua negara tak pernah terputus selama dua dekade yang kikuk.
Presiden Soeharto akhirnya memecah kebekuan dengan melawat ke Moskow pada September 1989. Dua tahun kemudian, republik unitaris Soviet pecah, berubah menjadi Federasi Rusia. Ideologi negara pun tak lagi komunis, serta berkembang perekonomian pasar di Moskow hingga Vladiwostok. Setelah Indonesia memasuki reformasi, hubungan RI-Rusia semakin menguat.
Adalah Presiden Megawati Soekarnoputri yang membuat kedua negara akrab kembali, terutama karena pembelian jet tempur Sukhoi. Kini, di era Presiden Joko Widodo, Rusia menyatakan terus mendukung Indonesia. Hubungan bilateral kedua negara telah mencapai usia 65 tahun. Jokowi telah menggelar pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela forum kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC) di China tahun lalu.
Negeri Beruang Merah itu memberi beberapa bukti bahwa niat dari kemitraan kedua negara adalah saling menguntungkan. Apa saja itu? Berikut rangkuman beberapa upaya Rusia menjalin persahabatan dengan Indonesia masa kini, hasil wawancara dengan Duta Besar Mikhail Galuzin maupun misi dagang Rusia.
1. Rusia serius bangun PLTN di Indonesia
Rusia berminat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Rusia VI Matvienko menyatakan Indonesia adalah mitra kunci Rusia di Asia Pasifik, hingga kerja sama bidang energi harus ditingkatkan. Sementara ini, Rusia baru menanamkan dana untuk pengolahan bahan mineral. Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry O. Rogozin menilai, para pengusaha di negaranya sangat tertarik menanamkan modal di banyak sektor usaha. Apalagi setelah Ursal, perusahaan smelter, sudah resmi berinvestasi senilai USD 3 miliar di Kalimantan Barat. "Kami tidak pernah mengalami masalah serius ketika berbisnis di Indonesia," kata Rogozin, di Jakarta, Selasa (25/2/2014). Sayangnya, Pemerintahan Jokowi belum siap menerima teknologi nuklir. "Mereka bicara tentang kapasitas listrik nuklir, saya bilang itu masih jauh kita belum pikirkan hal tersebut," kata Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil seusai bertemu Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Y. Galuzin, Jakarta, Senin (22/12/2014).
2. Putin dukung Jokowi berkuasa lima tahun
Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi juga menggelar pertemuan dengan seterunya Obama yakni Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela gelaran forum kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC) di China, pada November 2014. Saat bertemu RI-1, Putin mengungkapkan kekagumannya pada Indonesia. "Kami mempunyai sejarah dan hubungan yang begitu erat. Rusia dan Indonesia hampir tidak pernah bersinggungan. Tidak ada masalah akar yang bisa melemahkan hubungan ini," ujar Putin. Sebaliknya, Jokowi menuturkan hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Rusia dapat ditingkatkan di masa datang. Untuk saling melengkapi, saling mengisi didasari saling percaya antara dua negara yang pernah dekat di era kepemimpinan Presiden Soekarno. Putin pun mendukung kepemimpinan Jokowi hingga 2019. Pria paling berpengaruh di dunia versi Majalah Forbes itu mengatakan hubungan bilateral RI-Rusia akan semakin mesra di bawah kepemimpinan Jokowi lima tahun ke depan. "Saya berkeyakinan, hubungan kedua negara sebagai mitra strategis akan semakin baik di masa datang," kata Putin.
3. Rusia dukung Susi tenggelamkan kapal asing curi ikan
Federasi Rusia mendukung penuh kebijakan pemerintah Indonesia yang menenggelamkan kapal nelayan asing secara ilegal mengambil ikan di perairan Tanah Air. Sejak akhir 2014, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, disokong oleh TNI Angkatan Laut dan Bakorkamla banyak menenggelamkan kapal pencuri ikan. Dubes Rusia untuk RI Mikhail Y Galuzin mengatakan kebijakan ini adalah hak Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat. "Karena sudah dibuat oleh pemerintah Indonesia, Rusia mendukung keputusan ini. Hal ini merupakan keputusan yang sangat baik yang dilakukan Indonesia. Dalam hal (pencurian ikan), memang pemerintah harus bertindak tegas," ungkapnya. Dalam kesempatan terpisah, Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Rusia VI Matvienko mengatakan Rusia tertarik bergabung dalam poros maritim yang digagas Presiden Jokowi. Negeri Beruang Merah butuh wadah multilateral itu untuk menanggulangi terorisme maupun keamanan pelayaran laut di Asia Pasifik. "Kami sangat tertarik prakarsa Presiden Jokowi membangun poros maritim di Kawasan Asia Pasifik. Ini pasti akan mendorong perluasan kerjasama di kawasan dimana Rusia dan Indonesia menjadi bagian," ujarnya.
4. Siap bantu apapun kebutuhan Alutsista TNI
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin, menyatakan sudah dihubungi perwakilan Indonesia soal rencana meremajakan alat tempur TNI Angkatan Udara. Dia mengatakan alutsista yang hendak dibeli adalah jet tempur Sukhoi Su-35. Galuzin berharap bisa membicarakan realisasi pembelian alutsista udara tersebut langsung dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Rusia akan sangat terbuka bila Indonesia ingin membahas isu-isu lebih teknis. "Kami terbuka, sangat terbuka jika Menteri Ryamizard Ryacudu mendiskusikan hal tersebut dengan kami," lanjutnya. Satu unit Su-35 bernilai USD 65 juta (setara Rp 844 miliar). Lebih murah dari F-16 buatan AS yang harga jual per unit mencapai USD 165 juta (setara Rp 2,1 triliun). Tahun lalu misi dagang dari Tatarstan, anggota Federasi Rusia, juga sudah melawat ke Indonesia. Presiden Tatarstan Rustam Minnikhanov menawarkan kerja sama di bidang industri alat berat dan pertahanan. Salah satunya adalah produksi helikopter. Tatarstan adalah negara pecahan Uni Soviet yang di masa Orde Lama pernah bekerjasama dengan TNI. Pada 1960-an, pemerintah Indonesia mengimpor 17 helikopter buatan Pabrik Industri di Kota Kazan, wilayah paling maju di Soviet saat itu.
5. Rusia ingin terbentuk Poros Jakarta-Moskow
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menyebutkan dirinya pernah bertemu dengan Gubernur akrab disapa Ahok itu. Dalam pertemuan itu, Galuzin mengatakan akan menjadikan Jakarta dan Moskow sebagai mitra. Hal tersebut bertujuan untuk membangun Ibu Kota kedua negara tersebut lebih baik lagi. "Kami akan membangun hubungan mitra antara Jakarta dan Moskow yang bertujuan untuk menjadikan kehidupan keduanya lebih baik lagi," ujar Galuzin saat ditemui di kediamannya, Jakarta, Kamis (5/3). Dia dan Ahok juga bersama-sama mencari solusi bagi masalah laten dua ibu kota yang padat penduduk tersebut. Terutama dalam masalah parkir, pendidikan, sampah, dan kemacetan lalu lintas. "Selain dalam urusan tata kota, kita juga akan jadi mitra komunitas bisnis," kata Galuzin. Menurutnya, perbincangannya dengan Ahok memunculkan banyak ide-ide baik untuk membuat kedua kota, khususnya Jakarta lebih baik lagi. "Pernyataan Ahok sangat bagus, idenya tentang parkir elektronik itu sangat brilian. Sangat baik untuk mengurangi parkir liar dan juga membantu mengurangi kemacetan," ungkap Galuzin.

Rusia dukung kebijakan Indonesia soal penenggelaman kapal pencuri ikan





Rusia dukung Susi tenggelamkan kapal asing curi ikan
TNI AL tenggelamkan kapal asing di Ambon Federasi Rusia mendukung penuh kebijakan pemerintah Indonesia yang menenggelamkan kapal nelayan asing secara ilegal mengambil ikan di perairan Tanah Air. Sejak akhir 2014, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, disokong oleh TNI Angkatan Laut dan Bakorkamla banyak menenggelamkan kapal pencuri ikan. Dubes Rusia untuk RI Mikhail Y Galuzin mengatakan kebijakan ini adalah hak Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat. "Karena sudah dibuat oleh pemerintah Indonesia, Rusia mendukung keputusan ini. Hal ini merupakan keputusan yang sangat baik yang dilakukan Indonesia. Dalam hal (pencurian ikan), memang pemerintah harus bertindak tegas," ungkapnya. Dalam kesempatan terpisah, Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Rusia VI Matvienko mengatakan Rusia tertarik bergabung dalam poros maritim yang digagas Presiden Jokowi. Negeri Beruang Merah butuh wadah multilateral itu untuk menanggulangi terorisme maupun keamanan pelayaran laut di Asia Pasifik. "Kami sangat tertarik prakarsa Presiden Jokowi membangun poros maritim di Kawasan Asia Pasifik. Ini pasti akan mendorong perluasan kerjasama di kawasan dimana Rusia dan Indonesia menjadi bagian," ujarnya
Sumber:Garuda militer