Rabu, 25 Februari 2015

SKENARIO PENGAWALAN EKSEKUSI MATI BALININE

ketatnya pengawalan eksekusi mati balinine
jakarta - Berbeda dengan proses eksekusi mati gembong
narkoba gelombang satu, pengamanan eksekusi gelombang
dua terlihat lebih ketat. Salah satunya adalah disiagakannya
tiga pesawat Sukhoi yang siap mengamankan jalannya
eksekusi mati.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya
menjelaskan pengamanan yang lebih ketat ini dilakukan
untuk mengantisipasi pihak-pihak yang kemungkinan akan
menghalangi proses eksekusi.
"Pada saat eksekusi pertama indikasi mengalangi eksekusi itu
tidak ada, nah kalau sekarang ada indikasi.
Makanya kita antisipasi," kata Fuad kepada detikcom, Rabu
(25/2/2015).
Menurutnya, TNI sebagai institusi yang bertanggung jawab
terhadap kemananan negara harus memastikan jika proses
eksekusi bisa berjalan lancar dan tidak dihalangi oleh pihak
manapun.
"Kita cuma mewaspadai jangan sampai ada yang
mengganggu. Kita memonitor kegiatan ini, membantu
pengamanan proses eksekusi jangan sampai ini tidak
terlaksana," jelas Fuad.
Terkait teknis pelaksanaan pengamanan yang dilakukan TNI,
Fuad mengatakan pengamanan akan dilakukan mulai dari
Lapas Kerobokan hingg ke lokasi eksekusi di Nusakambangan.
"Mulai dari Kerobokan ke lapangan terbang Ngurah Rai, dari
lapangan terbang ke Nusakambangan. TNI punya kewajiban
mengamankan itu," ucap Fuad tanpa mau merinci lebih
lanjut.
Informasi yang dihimpun detikcom, rencananya Duo Bali
Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari Lapas
Kerobokan akan dinaikkan pesawat CN 219 menuju
Nusakambangan, kemudian dikawal oleh 3 pesawat Sukhoi.
Sesampai di atas Madiun, pengawalan akan diambil alih oleh
3 pesawat F-16 menuju Nusakambangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar